Pembuatan atap dengan material baja ringan
Pada awal abad 21 Indonesia mulai mengenal rangka atap baja ringan, sebelum tahun 2000-an masyarakat masih sangat tergantung dengan rangka atap dari bahan kayu, bambu dan lain sebagainya.
Awal tahun 2000-an penggunaan rangka
atap baja ringan mulai menyebar di wilayah Indonesia yang sebelumnya telah dimulai
dari negara-negara Asia seperti Brunei Darussalam, Singapura maupun Malaysia
Teknologi rangka atap baja ringan
sebenarnya sudah terlebih dahulu dikembangkan di Eropa dan Amerika, terbukti
dari sudah berdirinya industry yang memproduksi baja ringan yang dikembangkan
di Eropa dan Amerika mulai di tahun 1990-an, yang selanjutnya material ini
menyebar luas ke seluruh dunia.
Bahan rangka atap baja ringan merupakan campuran logam ringan seperti galvalume, galvanis yang terdiri dari baja yang dilapisi dengan campuran galvalume, aluminium, Zinc dan unsur-unsur lain seperti karbon, mangan dan silicon, yang menjadikannya material ringan sekaligus kuat, tahan karat tahan rayap dan tahan terhadap segala kondisi.
"Campuran paling umum adalah silicon, aluminium dan seng,
material ini akan melindungi material baja dari unsur korosi"
Rangka atap baja ringan cepat sekali
meraih simpati masyarakat Indonesia mengingat harga yang murah, bobot yang
ringan, kuat, tahan lama, pemasangannya pun cenderung lebih cepat, tidak
dimakan rayap, lebih tahan terhadap cuaca, berbeda dengan material kayu ataupun
bambu yang harganya saat ini lebih mahal, dan setelah pemasangannya pun harus
ada perawatan extra.
Kelebihan dan kekurangan dari baja ringan :
- Kekuatan: Memiliki kekuatan dan tegangan tarik yang besar dan mempunyai sifat lentur atau fleksibel, menjadikannya kuat dibanding kayu yang cepat rapuh
- Ketahanan : Karena dilapisi dengan galvalum material baja akan tahan karat dan lebih tahan terhadap cuaca
- Bobot : Baja ringan merupakan material yang sangat ringan dibanding material kayu, sehingga mengurangi bobot dan beban pada struktur sebuah bangunan
- Pemasangan lebih cepat : Material ini mudah dipotong dengan gerinda atau tang potong, sehingga mudah dibentuk dan disesuaikan dengan model atap, untuk pemasangan dengan bentuk atap sederhana akan lebih efisien dan lebih cepat selesai
- Tahan terhadap karat dan kelembaban : Material baja ringan tidak akan mudah lapuk karena kelembaban, materialnya sendiri pun dirancang tahan karat, untuk pengaplikasiannya tidak memerlukan biaya perawatan, saat awal pemasangan juga tidak memerlukan lapisan cat sebagai tambahan perlindungan
- Tahan terhadap Api : Material ini lebih tahan dan lebih aman dari resiko kebakaran karena tahan api dan tidak merambatkan api, sehingga saat terjadi kebakaran, material ini tidak menambah volume api sehingga lebih mudah dipadamkan disbanding dengan material kayu dll
Kekurangan baja ringan:
- Panas: Tanpa adanya penutup tambahan seperti insulasi yang banyak beredar, rangka atap baja ringan akan lebih cepat panas dan saat hujan akan sangat mengganggu karena pantulan suaranya lebih tinggi dibanding dengan material lain
- Tidak cocok untuk bentuk atap yang Rumit : Desain atap yang sedikit rumit, banyak bentuk lekukan serta model yang bervariasi akan membuat kesulitan tersendiri dalam mengaplikasikannya, memerlukan perhitungan yang pas, akurat dan presisi, kalau tidak disertai dengan keahlian tukang, maka akan sulit dikerjakan, menimbulkan pemborosan apabila terjadi salah potong dan salah bentuk
- Penghantar Listrik yang baik: Rangka atap baja ringan ini sangat mudah menghantarkan Listrik, untuk itu instalasi yang dipasang di dalam rumah harus SNI, sangat hati-hati dan terlindungi agar tidak mudah bersentuhan langsung dengan material rangka, apabila tersentuh maka seluruh atap akan menghantarkan arus Listrik, dan itu sangat berbahaya bagi keselamatan sekaligus pemborosan energy
- Biaya awal tinggi : Pemasangan baja ringan membutuhkan biaya yang lumayan mahal dibandingkan dengan beberapa macam material lain, meskipun ini akan sepadan dengan ketahanan material yang kita gunakan, tetapi saat ini sudah banyak produk baja ringan dengan berbagai kualitas dan ketebalan, sehingga biaya itu bisa disesuaikan dengan kualitas yang diinginkan
- Mudah berkarat apabila kualitas buruk dan pengaplikasian salah : Jika tidak memilih material dengan kualitas baik dan ketebalan yang cukup, maka baja ringan ini pun akan cepat rusak dan berkarat, seringkali kualitas yang rendah sebagai alasan efisiensi harga, sehingga material lebih mudah berkarat, dan untuk area yang tergores saat instalasi akan mudah berkarat pula.
Secara garis besar material kayu tetap menjadi idola untuk pembuatan rangka
atap, dengan catatan orang tersebut tidak mempermasalahkan budget dan biaya,
karena kayu saat ini selain harganya mahal, usia kayu banyak yang tidak cukup
tua untuk digunakan, perawatan setelah terpasang pun harus dilakukan agar bisa
lebih lama digunakan, akan tetapi baja ringan mempunyai banyak peminat
dikarenakan harga yang lebih efisien, kekuatan yang baik, kualitas yang tidak
kalah dengan material lain dengan harga yang setara.
Harga Jasa Borongan Pasang Rangka Baja Ringan berikut Material
Catatan : harga bervariasi, tergantung dari volume pekerjaan, area pengerjaan,
- Bahan Tebal 0,6 sd 0,75mm, Harga mulai dari Rp 150.000 – 200.000 per m2
- Bahan Tebal 1.00 mm, Harga mulai dari Rp 200.000 – 240.000 per m2
Harga Borongan Pasang Atap Plus Material Spandek Galvalum
- Tebal 0,3 sd 0,45mm Harga mulai Rp 90.000 – 135.000 per m2
- Genteng Metal Polos Rp. 85.000 - 110.000
- Genteng Metal Pasir Rp. 90.000 – 125.000
Untuk lebih jelasnya, silahkan menghubungi Team untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut, Kami menerima Jasa Pembuatan Gambar Kerja 2D, Gambar 3D untuk keperluan pembangunan rumah, kami juga menerima Jasa Membangun dan Renovasi Rumah.
- Standart 2.700.000 sd 3.000.000 per meter persegi
- Medium 3.100.000 sd 3.600.000 per meter persegi
- Excellent 3.700.000 sd 5.000.000 per meter persegi
"FREE KONSULTASI DAN SURVEY"
Editor : Elmumtaz
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
Komentar
Posting Komentar